MALANG - Arema FC yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL) tampaknya tak usai dirundung malang. Belum juga menyelesaikan persoalan pecahnya tim dengan adanya pemain yang mundur, kini masalah baru muncul di tubuh manajemen Singo Edan.
Api sengketa di Arema kembali terpantik setelah Walikota Malang Peni Suparto mengklaim dirinya sebagai Penanggungjawab Yayasan Arema. Ia mengatakan dirinya ditunjuk secara resmi oleh Muhammad Nur. Saya penanggungjawab Yayasan Arema sejak Kamis malam,” cetusnya.
Dalam penunjukan itu, dituturkannya, juga ada sejumlah tokoh seperti pentolan Medco Grup Arifin Panigoro, Chief Executive Officer PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto, serta Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong. Peni yakin penunjukan dirinya sudah dilakukan secara sah.
Ia bahkan sudah mempersiapkan sejumlah rencana, termasuk membenahi tim yang kini sedang kacau. Peni berupaya akan mengkomodir pemain yang merasa dirugikan manajemen. Lebih ekstrim, Peni berupaya mengembalikan pelatih Milomir Seslija sebagai juru taktik Arema FC.
Mantan Ketua Umum Persema Malang ini berdalih Arema sedang dalam situasi yang buruk dan dirinya akan memenuhi tuntutan Arema untuk mengambalikan kejayaan Arema. “Saya siap mengembalikan kejayaan Arema. Saya juga sudah berbicara dengan beberapa pemain,” ujarnya.
Sedangkan manajemen Arema FC yang berkantor di Jalan Jakarta 48, membantah penunjukan Peni sebagai penanggungjawab yayasan. Manajemen tampaknya tidak tertarik mgnulas penunjukan tersebut. “Itu kan hanya klaim Peni saja. Tidak ada penunjukan kok,” kata Legal PT Arema Indonesia Soesanto.
Soesanto bahkan menilai ucaan peni itu bisa berarti pembohongan publik dan menyesatkan karena situasi di manajemen tidak ada perubahan hingga sekarang. “kami tidak tahu apa yang mendasari klaim itu. Yang pasti kami tidak terpengaruh dan tidak ada penunjukan apa pun,” tambah Soesanto.
Situasi ini rupanya langsung berdampak kepada persiapan tim menjamu Bontang FC. Jumat (10/2) kemarin, terjadi dua konferensi pers jelang pertandingan. Pelatih Antonic Dejan menggelar jumpa pers di kantor Arema Fc Jalan Jakarta 48, sedangkan mantan pelatih Milomir Seslija juga bertemu media di Stadion Gajayana.
Kelihatannya kembali terjadi situasi tidak sehat di tubuh Arema FC. Masih ngototnya Milomir Seslija bertahan di Arema memunculkan prediksi bakal kembali terpecahnya tim. Prediksi itu mengapung karena sebagain pemain Arema hingga kini masih menginginkan dilatih Milo walau sudah ada pelatih baru Antonic Dejan.
Situasi ini jelas sangat memusingkan manajemen Arema FC yang telah berupaya membuat rekonsilisasi bulan lalu akibat terpecahnya tim. Ditunjuknya Antonic Dejan sebagai orang yang netral dalam permasalahan di Arema, nyatanya belum mampu memadamkan bara sengketa di Singo Edan.
Api sengketa di Arema kembali terpantik setelah Walikota Malang Peni Suparto mengklaim dirinya sebagai Penanggungjawab Yayasan Arema. Ia mengatakan dirinya ditunjuk secara resmi oleh Muhammad Nur. Saya penanggungjawab Yayasan Arema sejak Kamis malam,” cetusnya.
Dalam penunjukan itu, dituturkannya, juga ada sejumlah tokoh seperti pentolan Medco Grup Arifin Panigoro, Chief Executive Officer PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto, serta Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong. Peni yakin penunjukan dirinya sudah dilakukan secara sah.
Ia bahkan sudah mempersiapkan sejumlah rencana, termasuk membenahi tim yang kini sedang kacau. Peni berupaya akan mengkomodir pemain yang merasa dirugikan manajemen. Lebih ekstrim, Peni berupaya mengembalikan pelatih Milomir Seslija sebagai juru taktik Arema FC.
Mantan Ketua Umum Persema Malang ini berdalih Arema sedang dalam situasi yang buruk dan dirinya akan memenuhi tuntutan Arema untuk mengambalikan kejayaan Arema. “Saya siap mengembalikan kejayaan Arema. Saya juga sudah berbicara dengan beberapa pemain,” ujarnya.
Sedangkan manajemen Arema FC yang berkantor di Jalan Jakarta 48, membantah penunjukan Peni sebagai penanggungjawab yayasan. Manajemen tampaknya tidak tertarik mgnulas penunjukan tersebut. “Itu kan hanya klaim Peni saja. Tidak ada penunjukan kok,” kata Legal PT Arema Indonesia Soesanto.
Soesanto bahkan menilai ucaan peni itu bisa berarti pembohongan publik dan menyesatkan karena situasi di manajemen tidak ada perubahan hingga sekarang. “kami tidak tahu apa yang mendasari klaim itu. Yang pasti kami tidak terpengaruh dan tidak ada penunjukan apa pun,” tambah Soesanto.
Situasi ini rupanya langsung berdampak kepada persiapan tim menjamu Bontang FC. Jumat (10/2) kemarin, terjadi dua konferensi pers jelang pertandingan. Pelatih Antonic Dejan menggelar jumpa pers di kantor Arema Fc Jalan Jakarta 48, sedangkan mantan pelatih Milomir Seslija juga bertemu media di Stadion Gajayana.
Kelihatannya kembali terjadi situasi tidak sehat di tubuh Arema FC. Masih ngototnya Milomir Seslija bertahan di Arema memunculkan prediksi bakal kembali terpecahnya tim. Prediksi itu mengapung karena sebagain pemain Arema hingga kini masih menginginkan dilatih Milo walau sudah ada pelatih baru Antonic Dejan.
Situasi ini jelas sangat memusingkan manajemen Arema FC yang telah berupaya membuat rekonsilisasi bulan lalu akibat terpecahnya tim. Ditunjuknya Antonic Dejan sebagai orang yang netral dalam permasalahan di Arema, nyatanya belum mampu memadamkan bara sengketa di Singo Edan.
0 Responses So Far: